Jaman sekarang siapa yang gak kenal sama smartphone. Iya
smartphone, telpon pinter. Padahal dia gak pernah ikut sekolah tp udah pinter
aja. Mulai dari anak kecil sampe orang tua jaman sekarang udah make smartphone.
Entah itu buat urusan bisnis, urusan keluarga, urusan pendidikan, bahkan urusan
main game doang. Semuanya sudah sangat bergantung pada yang satu ini.
Hampir semua orang menjadikan smartphone sebagai benda yang
lebih diprioritaskan dibanding dengan benda lain. Mulai dari bangun pagi,
bangun siang, bangun malem, orang akan lebih mencari smartphone nya daripada
harus minum dulu buat mengurangi rasa
dahaga.
Menurut gue, ini lah pemakai smartphone berdasarkan usia dan
kegunaannya:
1.
Kakek nenek
Di usia ini, banyak dari mereka yang sering
mengalami kebosanan. Kenapa? Karena hampir setiap hari yang mereka kerjakan
hanya itu-itu saja. Selain itu temen-temen sebaya mereka juga udah jarang
bahkan gak ada. Nah disini lah fungsi smartphone, mengisi rasa bosan mereka.
Entah itu dengan menelpon keluarga, dengerin musik, main games, atau bahkan
hanya diliatin layarnya doang.
Karena factor usia yang tidak lagi muda,
manusia di usia ini memanfaatkan fasilitas smartphone untuk menghubungi
keluarga jauh yang gak mungkin disamperin satu-satu. Selain nelpon keluarga dan
kerabat, di usia ini mereka biasanya menggunakan smartphone buat dengerin
musik. Dengan dengerin musik-musik lawas yang ngetrend di era mereka, mereka
bisa bernostalgia mengingat memori-memori indah di masa lalu. Fungsi paling
absurb dari smartphone yang digunakan oleh kakek-kakek maupun nenek-nenek adalah ngeliatin layarnya
berjam-jam. Ini karena smartphone memiliki beribu-ribu warna sehingga menarik
para kaum ini untuk tidak bosan-bosan nya melihat layarnya.
2.
Bapak ibu
Sebenernya gue gak terlalu ngerti jenjang
usia dari bapak ibu. Tapi dalam pemikiran gue, siapa pun yang sudah menikah
atau pernah menikah, mereka telah masuk dalam usia ini. Gak peduli berapa pun
usia nya. Di usia ini, biasa nya meraka menggunakan smartphone untuk
menghubungi kerabat dekat dan jauh serta rekan bisnis, bersosial media, dan
sebagai penunjuk arah.
Karena keterbatasan waktu, manusia di usia
ini biasa menghubungi kerabat jauh menggunakan smartphone. Bahkan karena
kemageran mereka, kerabat dekat pun yang hanya 5 langkah dari rumah, tetap
dihubungi via smartphone. Dan biasanya pula mereka sudah memiliki pekerjaan
yang mengharuskan mereka tetap terhubung dengan rekan bisnisnya demi
kelangsungan hidup keluarga. Disinilah smartphone berperan.
Sebagai sarana bersosial media adalah salah
satu alasan kaum ‘emak-emak sosialita’ menggunakan smartphone. Emak-emak
sosialita adalah kaum emak-emak yang sangat eksis dan selalu meluangkan mereka
memarkan apa aja yang bisa “dipamerkan”, mulai dari pamer perhiasan,
barang-barang baru, baju luaran baru, baju daleman baru, bahkan isi dalam
daleman itu sendiri. Semakin banyaknya jenis sosial media, semakin buat
emak-emak ini kegirangan. Bagaimana tidak, sarana mereka untuk pamer menjadi
semakin banyak.
3.
Anak kuliahan dan sekolahan
Usia anak kuliahan berkisar antara 18 sampe
25 tahun. Kenapa sampe 25? Padahal kan usia normal kelar kuliah itu 22 tahun.
Gue ngebuat sampe 25 tahun karena mikirin kemungkinan terburuk dari anak
kuliahan ini. 7 tahun adalah masa paling lama lu bisa ada di kampus, karena lu
bakal didrop out kampus karena udah menghabiskan banyak tisu kampus. Sedangkan
anak sekolah adalah anak-anak yang masih berada di sekolah buat nuntut ilmu,
bukan jualan gorengan.
Di usia ini, mereka menggunakan smartphone
hapir mirip dengan usia bapak ibu sebelumnya yang udah gue bahas, yaitu buat
nelpon, bersosial media, penunjuk arah, dan browsing.
Nelpon adalah kegiatan paling wajib anak
kuliahan di awal dan akhir bulan. Kenapa? Karena pada awal dan akhir bulan akan
dengan tiba-tiba bisa peduli sama keluarganya, terutama bapak. Dia akhir bulan
mereka menelpon untuk ngasih tau ke orang tua kalo uang jajan mereka udah
habis. Tentu saja kegiatan menelpon ini tidak langsung ngomongin masalah uang,
tapi terlebih dahulu berbasa-basi.
Sosial media, hmmm ini adalah fenomena yang
lagi ngehits di kalangan remaja. Biasanya mereka bersosial media untuk pamer,
pamer dengan foto depan tulisan kampus atau sekolah mereka, pamer foto pake
jaket jurusan mereka, pamer foto kosan mereka yang tumbern dibersihin, sampe
foto tugas yang banyak yang akhirya mereka bisa selesaiinya. Semua tentang
pamer. Tapi kadang banyak juga dari mereka yang make sosial media buat ngeluh,
ngeluh tugas uang jajan belum dikirim, ngeluh di jauhin gebetan, ngeluh tugas
kuliah yang mereka anggap gak ada kelarnya padahal skripsi masih setia menunggu
mereka di semester akhir.
Belakang ini lagi ngetrend app Waze. Waze
ini adalah app penunjuk arah yang bisa ngasih tau elu jalan tercepat menuju
titik tujuan lu dengan ngasih tau titik-titik macet yang ada. Biasanya app ini
dipake oleh anak rantauan seperti gue yang hobinya nyasar buatpergi ke tempet
baru.
Satu lagi fasilitas smartphone yang sering
gunakan anak kuliahan yaitu browsing. Dengan browsing mereka bisa mendapatkan
banyak informasi yang mereka tau sampe yang mereka gak pernah tau. Biasa ketika
mau bikin laporan, mereka nyari data-data yang perlukan buat ngisi latar
belakang dan nyari laporan yang udah ada buat dicopas. Sering juga ketika lagi
quiz atau ulangan mereka menggunakan fasilitas ini. Iya semua itu mereka
lakukan biar nilainya mereka nggak jelek-jelek amat walaupun nggak belajar.
4.
Bocah
Bocah yang gue maksud adalah kaum yang
beneran masih bocah, masih bocah, bocah. Fungsi smartphone di mata mereka hanya
2, yaitu menghibur dikala bosen dan sedih dengan menekan tombol home sehinggal
smartphone akan menyala yang secara otomatis akan membuat mereka tertarik
dengan warna nya, yang terakhir adalh buat dibanting. Iya dibanting. Buat apa?
Buat dirusakin. Kenapa harus dirusakin? Karena mereka akan sangat senang
melihat benda-benda yang tercecer.
Itulah 4 golongan usia yang gue golongkan. Tanpa sadar kita sudah masuk ke dalam lubang hitam yang sangat besar. Lubang yang susah buat didaki buat keluar dari hisapannya. Lubang hitam itu adalah SMARTPHONE.
No comments:
Post a Comment